Friday 7 October 2016

Diary si kecil - Tangan dari Syurga

Tangan Dari Surga
Ayah coba pandang  aku, aku  masih  ingin merengek bak hari lalu.  Aku masih ingin bermanja-manja  dan  menahan  tubuh  kekarmu  berangkat  kerja  dan  berkata  ‘Ayah  harus  membawakan  aku sesuatu saat pulang nanti’.  Tapi  tak  apalah, tuhan saat mencintaimu.Aku  yakin kau melihatku dari surga dengan sejuta senyum yang senatiasa ku pamer kan kala memandangi langit.

Ayah hari ini aku sangat membutuhkan tanganmu, aku iri melihat mereka dengan genggaman erat menyusuri  lorong-lorong  kebahagiaan  itu.  Akan  kah  kau  beri  tangan  surga  mu?  Ayah  mereka bercanda, dan tersenyum kecil dibalik kehangatan yang tak mampu kurasakan tapi membakar relung hati  ini.  Ayah,  apakah  hari  ini  kau  saksikan  tawa  kecilku  dari  atas  langit?  Aku  bahagia  pernah memilikmu. Ayah tak mengapa aku tak seperti mereka hari ini. Yakinlah kan kusambut tangan mu dari surga kala kado terindah dari ku telah terbungkus rapi untukmu.
Kepergianmu  pada  kehidupan  yang  abadi  meninggalkanku  tanpa  persetujuan  membuatku sakit.  Mengenangmu  dengan  sejuta  omelan  kecil  yang  membahagiakan  membuatku  kian  tak terkendali.  Melihatmu dengan sejuta bahagia diatas keringat yang bercucuran membuatku kian basah oleh kepedihan. Aku masih mengenangmu. Saat ini. Ayah, apa lantunan doaku Tuhan sambut di pintu gerbang tempatmu berada?  Apakah Tuhan memberikan kado-kado kecil itu yang kupersembahkan kala sajadahku terbentang? Ayah, apakah ayah baik-baik saja?

Wah,  tampaknya ayah kelelahan menjawab ocehanku yang amat panjang hari ini.  Ayah  aku akan selalu begini.  Menjadi  bayi kecil yang tercantik untukmu.  Seberapa  pahitpun hari ini tanpamu, aku bahkan enggan kembali kemasa dimana aku belum mengenalmu dan dunia ini. Ayah ulur kan tanganmu dari surga dalam helaian mimpi yang ku bangun.

Padang, 24 Juli 2014

No comments:

Post a Comment